Kamis, 09 April 2015

ASI untuk akselerASI pertumbuhan Bayi prematur



By Bunda Salsa
Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya memberikan ASI pada Salsa, si cantik putri pertama kami. Salsa lahir prematur dan mengalami jaundice (penyakit kuning pada bayi) sejak hari keempat kelahirannya. Oleh karenanya dokter selalu menyarankan saya memberikan ASI semaksimal mungkin semampu yang saya bisa. Saat keluar dari HDOK, kadar bilirubin salsa 201, setelah kami pulang dan cek rutin ke klinik, bilirubin Salsa sempat naik menjadi 245. Dokter memberitahu saya bahwa memang resiko jaundice lebih besar pada bayi prematur, dan pemulihannya pun lebih lama dibandingkan jaundice pada bayi yang lahir normal.

Minggu, 08 Februari 2015

Selamat Datang Malaikat Kecil Kami, Salsabila Qudsiya Fatahillah


Oleh Amaliyah Agustin

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman saat melahirkan Salsa,anak pertama kami. Saya dan suami saya bekerja sebagai guru kontrak di Sabah Malaysia. Kami mengajar anak2 TKI yang orang tuanya bekerja sebagai buruh di ladang kelapa sawit. Anak indonesia di sini tidak diperbolehkan lagi untuk belajar di sekolah kerajaan malaysia (kalo di indonesia,sekolah negri). Tidak seperti dulu anak TKI masih boleh bersekolah di sekolah kerajaan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah Indonesia mengirimkan ratusan guru dari indonesia.

24 januari 2015, sekitar jam lima pagi saya bangun dan merasakan ada air keluar dari jalan lahir. Saya kaget dan langsung tau bahwa itu adalah air ketuban. Ya Allah, usia kandungan saya baru 35 minggu 4 hari. Haruskah saya melahirkan sbelum waktunya? Saya pasrah. Jam 6.30 kami pergi ke rumah sakit dengan menggunakan mobil office/ladang sawit tempat kami mengajar. Alhamdulillah istri manager sawit di sini adalah partner suami saya mengajar di Humana. Humana School merupakan sekolah yang didirikan oleh NGO terdaftar di Malaysia.

Istri manager ini sangat care dengan kehamilan saya, maklum beberapa bulan sebelumnya dia mengalami keguguran. Janinnya meninggal di dalam di usia 6,5 bulan, dengan kejadian itu dia sangat perhatian dengan keluarga kecil kami dan sering menanyakan kondisi kehamilan saya pada suami saya.

Perjalanan ke Hospital memakan waktu kurang lebih satu setengah jam. Karena panik, kami baru tau bahwa buku kontrol saya tertinggal di rumah. Sesampainya di Hospital saya langsung masuk ruang pemeriksaan, sedangkan suami saya dan supir kembali ke rumah mengambil buku kontrol saya.

Saya sempat sedikit dimarahi oleh petugas di sana, tentang pentingnya buku itu dibawa setiap pergi ke klinik maupun rumah sakit, karena semua rekam medis kehamilan saya ada di buku itu. Ya Allah, rasanya kesal, dalam keadaan takut dan panik saya malah dimarahi oleh petugas itu. Akhirnya setelah dua jam suami saya datang membawa buku kontrol itu. Sebelumnya saya diperiksa oleh dokter laki laki, awalnya hanya USG saja, tetapi akhirnya jalan lahir saya dicek juga.

Ternyata mereka menyatakan bahwa saya harus dirujuk ke Hospital Duchess of Kent (HDOK) di bandar (bandar adalah kota besar Sandakan). Jarak dari Hospital Beluran ke Hospital Duchess of Kent-Sandakan sekitar 80km, ditempuh dengan dua jam perjalanan menggunakan ambulans. Semakin menjadi kepanikan kami. Sepanjang jalan saya berdoa untuk keselamatan anak kami, dan juga keselamatan saya. Sejujurnya saya tidak pernah menyangka air ketuban saya akan pecah lebih awal seperti ini. Saat ketuban pecah saya sama sekali tidak merasakan perut sakit karena kontraksi.

Jam sebelas kami sampai di HDOK Sandakan. Saya dibawa ke unit bersalin, tetapi karena kami bukan warga negara Malaysia, kami diminta memberikan deposit sebesar 1200 ringgit atau sekitar lima juta rupiah. Jika tidak membayar maka kami tidak akan memperoleh pertolongan atau pelayanan apapun. Suami saya langsung mengurusnya ke bagian administrasi. Saya diperiksa di ruang PAC. Tekanan darah saya diperiksa, dilakukan scan USG, dan jalan lahir saya diperiksa. Setelah itu detak jantung janin saya terus dipantau sampai kurang lebih dua jam sebelum akhirnya saya masuk Maternity Ward. Maternity Ward adalah ruangan tempat para ibu yang sudah bersalin dan yang menjelang bersalin.

Saya melihat di kanan-kiri saya banyak ibu. Ada ibu yang sudah memegang bayinya masing masing, ada pula ibu hamil tua yang sedang berjalan jalan kaki di sekitar ruang bersalin. Perasaan saya semakin tidak karuan. Saya berdzikir dan terus memohon kepada Allah agar menyelamatkan saya dan anak saya. Selama 24 jam saya hanya dipantau dipantau dan dipantau. Saya bolak-balik ke ruangan pemeriksaan untuk cek detak jantung janin, dan pemeriksaan-pemeriksaan lain yang saya pun sudah lupa saking banyaknya.

Akhirnya tibalah tanggal 25 januari 2015. Jam sembilan pagi saya dinyatakan sudah pembukaan dua. Awalnya hanya selaput ketuban bagian depan yang sudah pecah. Namun jam siang siang dokter memeriksa lagi dan menyebut sudah mencapai tahap 'epson' . Artinya semua selaput ketuban sudah pecah dan saya harus segera bersalin. Saat itu juga saya ingin menangis. Akhirnya yang saya takutkan terjadi juga. Saya harus melahirkan lebih awal, artinya tidak cukup bulan dan anak saya akan terlahir prematur. Ya Allah betapa takutnya saya waktu itu.

Perlu diketahui, kebijakan di rumah sakit ini hanya memperbolehkan keluarga maupun rekan untuk masuk dan membesuk hanya di jam besuk yaitu jam enam sampai jam tujuh pagi, dilanjut jam dua belas sampai jam dua siang, serta jam empat soremsampai jam tujuh malam. Di luar itu, kami para ibu harus berjuang sendiri melawan segala ketakutan kami di ruang yang penuh dengan suasana mencekam ini.
Dalam keadaan seperti ini di negeri orang, tidak ada satupun keluarga besar yang menemani. Ditambah suami pun hanya bisa datang saat jam besuk. Jam sebelas siang saya dibawa ke ruangan bersalin.

Jam dua belas saya menghubungi suami. Saya SMS kalau saya sudah masuk ruang bersalin. Jam dua belas saya selesai dipasang berbagai macam alat. Ada satu alat yang paling saya ingat yaitu alat pemantau detak jantung janin dan kontraksi. Sampai jam delapan malam, saya diinduksi namun bukaan saya tidak bertambah. Sampai jam delapan malam hanya sampai pembukaan empat. Setelah melewati delapan jam penuh rasa sakit, jam delapan malam dokter memutuskan untuk melakukan prosedur operasi caesar. Saya pun setuju dengan membubuhkan tanda tangan saya. Jam sembilan saya masuk ruang operasi. Pertama kali bagi saya melakukan operasi dan pertama kalinya saya masuk sebagai pasien di rumah sakit, rasanya campur aduk.

Saya masuk ruang operasi bedah. Suasananya begitu dingin dan begitu menusuk. Sedangkan saya hanya menggunakan selimut dan penutup kepala dari plastik. Kerudung saya pun dilepas, ya dilepas! Saat itu juga saya ingin marah tapi saya tidak berdaya. Saya merasa ditelanjangi di ruang operasi. Walaupun tidak semua dokternya laki-laki, tetap saja perasaan saya sedih tak karuan. Baru kali ini hampir telanjang bukan di depan suami sendiri. Tapi saya yakin Allah Maha Pengampun. karena ini kondisi darurat semoga dikategorikan udzur syar'i.

Akhirnya yang saya takutkan terjadi. Saya disuntik di bagian tulang belakang dan itu adalah rasa disuntik tersakit seumur hidup. Saya langsung lemas dan tidak merasakan apapun di area bawah dada sampai bawah perut. Saya paham inilah saatnya pembedahan dimulai. Kesadaran saya hilang untuk beberapa saat. Entah beberapa menit setelahnya sebentar saja saya melihat ada bayi di sebelah kanan saya sedang diperiksa oleh dokter. Saya tanya, 'dok,apa itu bayi saya?'. Sang dokter tertawa renyah sambil menjawab “iya,terus bayi siapa lagi?”. Hahaha rasanya itu pertanyaan terbodoh saya, karena memang saat itu di ruang operasi hanya ada satu pasien yaitu saya. Dalam hati terucap rasa syukur tak terhingga karena akhirnya puteri kami terlahir ke dunia.

Tidak lama setelah itu saya dibawa ke ruang di luar ruang operasi. Beberapa menit kemudian ada perawat yang mengambil saya untuk kembali ke ruang ibu bersalin. Saya dibawa dengan menggunakan kasur dorong dari gedung baru tempat bedah menuju gedung lama tempat ruang maternity.

Saya merasakan ketika selesai operasi biusnya belum spenuhnya hilang. Saya masih lemas selemas-lemasnya. Sedih tidak bisa langsung melihat bagaimana muka dan rupa bayi saya saat itu. Ya Allah, saat itu rasanya ingin menangis sejadi-jadinya. Namun apa daya badan pun belum bisa bergerak sepenuhnya. saya dibawa keruang bersalin dan diberi obat penahan rasa sakit. Keesokan paginya saya baru bangun dan tersadar saya tidak berada di samping bayi saya.

26 januari 2015, sehari setelah kelahiran anak saya, saya akhirnya menjenguknya di ruang NICU (Natal Intensive Care Unit) untuk menyusuinya. Ternyata air susu saya belum keluar. Ya Allah, sedih bercampur bingung harus berbuat apa.

Dokter bilang anak saya harus dapat perawatan di NICU dengan diagnosis 'presumed sepsis', karena dia lahir sebulan lebih awal dari perkiraan. Selain itu ditambah łagi ketuban saya pecah duluan. HPL 24 februari dan anak saya lahir 25 januari. Dokter ingin memastikan bayi saya tidak terkena jangkitan kuman karena ketuban saya yang pecah lebih awal. Saya tanya berapa lama untuk mendapat kepastian apakah anak kami terkena jangkitan kuman atau tidak. Dokter bilang waktunya lima hari. Selama lima hari itu Salsabila mendapatkan atibiotik setiap hari. Dua malam saya terpisah dengan bayi saya. Akhirnya pada malam ketiga setelah kelahiran Salsa, yaitu tepatya tanggal 27 januari malam saya mulai pindah bermalam ke NICU bersama bayi saya.

Lega rasanya bisa bersamanya. Walaupun air susu saya baru sangat sedikit keluar. Entah kenapa, mungkin karena saya stress. Bagaimana tidak stress, NICU adakah ruangan tempat bayi-bayi dengan bermacam kelainan di tubuhnya. Sepanjang malam dan sepanjang hari hanya ada tangisan bayi yang sangat menyayat hati. Luar biasanya bayi salsa seruangan dengan mereka. Saya lihat ada bayi yang dipasang tabung oksigen, ada yang diinfus, ada yang dipasang alat pemantau detak jantung. Ya Allah, tempat apa ini? seperti neraka. Rasanya saya ingin membawa Salsa keluar dari ruangan ini saat itu juga. Melihat pemandangan ibu-ibu tegar yang menemani bayi mereka dengan segala perawatanya.

Setiap jam sembilan pagi ada dokter spesialis anak yang berkeliling melihat kondisi setiap bayi di ruangan ini. Dokter spesialis itu ditemani oleh residen yang jumlahnya sekitar empat sampai enam orang. Mereka sibuk mencatat saat dokter memeriksa kondisi tiap bayi. Saya terus bertanya pada dokter Kwen, dokter keturunan China yang sangat ramah melayani semua pertanyaan saya tentang bayi Salsa. Setiap jam enam pagi berat badan bayi ditimbang. Hari ketiga semenjak Salsa lahir beratnya turun jadi 1.98Kg. Ya Allah, betapa sedihnya saya. Tapi setelah tanya perawat hal itu wajar terjadi pada bayi yang usianya dibawah 1 minggu. Ada sedikit kelegaan di hati saya.

Namun kelegaan itu tidak berlangsung lama. Hari keempat perawatan Salsa di NICU, Salsa dinyatakan kuning, terkena jaundice dengan angka yang sangat tinggi yaitu 344. Saat itu juga saya didatangi oleh dokter residen yang memberitahu saya angka itu. Sebelumnya kuning anak saya hanya 196. Saat itu juga perawat dengan sigap memasangkan fototerapi dua lapis pada anak saya karena kuningnya terlalu tinggi. Kalau bayi lain fototerapi hanya satu lapis yaitu lampu atas. Treatment bayi Salsa dua lapis lampu atas dan bawah. Bayangkan betapa sedihnya saya harus melihat anak sendiri disinari dengan keadaan telanjang. Bahkan popoknya tidak lagi menggunakan popok biasa karena dianggap terlalu tebal dan menghalangi sinar menyinari tubuh bayi Salsa. Popoknya kali ini menggunakan eyepad 2 buah dengan disambung plaster.

Jam 22.30 dokter kembali mengambil darah salsa. hasilnya kuningnya turun jadi 261. lalu jam 6 pagi esok harinya turun lagi jadi 201. Sudah lima hari terhitung dari hari kelahiran Salsa. Kami memutukan untuk pulang paksa karena kami yakin Salsa tidak terinfeksi kuman apapun karena dokter sudah memberitahu saya hasil uji kuman negatif, Dokter pun bilang Salsa boleh pulang jika berat badannya naik. Pagi hari jam 6 tanggal 30 Januari 2015 kami mengajukan pada dokter untuk pulang paksa. Dengan arogansi dokter residen menakuti kami dengan bahaya kuning pada bayi. Padahal saya sudah tau kuningnya saat ini tinggal 201. Lagi pula berat badannya pun naik dari 1.98 ke 1.99 kg. Jelas sekali dokter sebelumnya berkata bahwa kalau kuning dibawah 250 boleh pulang, apalagi berat badan Salsa naik dari hari seblumnya.

Akhirnya saya dan suami saya sepakat untuk keluar dari rumah sakit hari itu juga. Karena saya merasa sudah sangat tertekan sehingga ASI saya mampet. Saya pikir justru itu yang akan menghambat proses penyembuhan Salsa dari kuningnya. Akhirnya kami keluar dari hospital dan menginap semalam di hotel di bandar Sandakan. Luar biasa, saat tiba di hotel ASI saya mengucur deras. Ya Allah terimakasih untuk pertolonganMu. Akhirnya keesokan harinya kami pulang ke ladang. Saya yakin bilirubin Salsa bisa turun dengan ASI yang mengalir cukup deras saat ini. Tapi kami tetap kontrol ke klinik ibu dan anak di Klinik Beluran, untuk cek rutin kadar bilirubin Salsa. Ini jauh lebih baik dibandingkan harus terus menerus di HDOK Sandakan, di ruang NICU yang menyayat hati itu.

Insya Allah saat ini kadar bilirubin Salsa berangsur turun. Mohon doa dari semuanya supaya kadar bilirubin salsa bisa segera normal...
Aamiin Ya Robbal alamin..

Tulisan ini saya buat di tengah perjuangan saya memberikan ASI pada Salsa siang dan malam dengan jeda 2 sampai 3 jam untuk menurunkan kadar bilirubinnya. Semoga pengalaman kami ini bisa bermanfaat untuk yang membacanya dan juga memberikan hikmah tak terhingga dalam kehidupan keluarga kecil kami. Karena kami yakin ujian adalah tanda bahwa ALLAH SWT sayang pada hamba2Nya.


Sandakan, Sabah, Malaysia
Ahad, 8 Februari 2015
Empat belas hari setelah kelahiran SALSABILA QUDSIYA FATAHILLAH, malaikat kecil penerang jiwa kami :-)

Minggu, 27 April 2014

Siswa Ujian Nasional, Gurunya yang Berdebar...

Tawau, Sabah - Malaysia
28 April 2014

Ujian Nasional SMP saat ini tinggal menghitung hari, tanggal 5-8 Mei 2014. Entah kenapa perasaanku kali ini benar benar tak karuan. Dag dig dug... Berbagai pikiran berkecamuk di benakku... Bisa kah anak anakku di sini mengerjakan soal-soal UN nanti..akankah mereka lulus UN nanti. Kadang aku merasa sangat bertanggung jawab atas kelulusan mereka nanti... Walaupun aku tau, kondisi mereka sangatlah berbeda dengan pelajar SMP di Indonesia. Mereka memiliki jam belajar yang sangat jauh dengan jambelajar anak anak di Indonesia. Maklumlah, SMP tempatku mengajar merupakan SMP Terbuka, yang memiliki konsep jam belajar jauh lebih banyak di rumah daripada di sekolah. Namun karena tanggung jawab kami sebagai guru yang telah jauh jauh dikirim ke negri Jiran ini, kami sering mengadakan jam tambahan di luar sekolah..

Pengayaan materi pun dilakukan, walaupun terkadang  mereka bahkan tak mengerti materi materi yang sangat mudah sekalipun, kami tetap berusaha sekuat tenaga untuk membuat mereka memahami pelajaran.






Jumat, 25 April 2014

Serunya Menikah... ^_^

Alhamdulillahirobbil 'alamiin...
Hari itu, Minggu 22 Desember 2013 jam 10.00 WIB, aku resmi berganti status menjadi seorang istri dari seorang suami bernama Yasir Fatahillah..

Entahlah, campur aduk rasanya hati ini sesaat setelah prosesi ijab kabul dilaksakan dengan sangat lancar (alhamdulillah banget untuk yg satu ini). Karena sebelumnya inilah yang membuat hatiku dag dig dug tak karuan..'Abang‘ ( panggilanku kepada suamiku), dia sangat percaya diri saat ijab kabul, walaupun aku tau dia pun gugup, tapi alhamdulillah kami bisa melewati itu semua...

Hari ini, 26 April 2014. Tepat 4 bulan lebih 4 hari kami telah menjalani kehidupan pernikahan yang warna-warni.. Terimakasih untuk Allahku yang telah mengirimkanku suami yang sangat penyayang, penyabar, dan pengertian ini kepadaku. Walaupun mungkin dari luar dia terkesan biasa saja. Tapi dia memperlakukanku dengan sangat istimewa. Ya, kami memang bukan pasangan sempurna, tak jarang kami bertengkar, berbeda pendapat tentang banyak hal..tapi itulah yang membuat hidup kami dinamis...dia yang sangat gila membaca, dan bisa mentransfer banyak pengetahuannya padaku..itulah
momen2 yang paling aku suka dalam kehidupan pernikahan kami..

Aku bungsu, dia sulung.. mungkin ada benarnya secara psikologis, jika pasangan terdiri dari anak bungsu dan anak sulung. Kami bisa saling melengkapi, meluruskan, dan pelan pelan menasihati kesalahan masing-masing..

Aku sadar bahwa setiap pasangan punya kelebihan dan kekurangan nya masing-masing... tapi itulah seni dalam menghadapinya. Ingat ingatlah selalu kelebihan suami yang bisa perlahan lahan membantu kita melupakan segala kekurangannya. Itulah konsep bahagia dalam pernikahan, yang mungkin sangat sederhana, tapi seringkali dilupakan oleh banyak pasangan yang sudah menikah...

Suami yang sulung dan jelas mempunyai kepribadian yang lebih matang, seringkali menyemangatiku untuk lebih optimis dalam menjalani hidup...untuk selalu tenang menghadapi masalah...dan tak lupa untuk selalu mengingatkanku tentang akhirat...tentang kualitas ibadah...

Rasanya ingin sekali memberikan sya'ir untuk suami yang jauh di sana

Cinta, kutau kau bukan laki laki sempurna...
Ku pun tau ada kekuranganmu yang seringkali membuatku jengah..
Tapi sayang, sungguh...banyak sekali kelebihan mu yang sangat aku syukuri,
Kau selalu berusaha menyemangatiku dalam banyak hal..
Saat aku mulai ingin menyerah, kau selalu mengingatkan ku untuk segera terbangun...
Suamiku tersayang..
Maafkan aku yang belum mampu menjadi istri yang baik di matamu
Belum mampu untuk selalu menghadirkan senyum saat kebersamaan kita..

Terimakasih sayang, karena telah mewarnai hari hariku.. Kau adalah salah satu anugrah terindah yang Allah berikan untukku..
Loving you, my dearest husband.. Yasir Fatahillah...
Semoga kita bisa bahagia bersama hingga ke syurga Nya...aamiin :-)

Warna-warni Langit Sabah...

Suatu hari di sekolah..
'Bu, ndak boleh bah Bu kami solat dzuhur, pasal kami tadi pagi lambat bangun, ndak solat Subuh.... '
Ya, kata kata itu yang selalu terdengar ketika aku menagih janji mereka untuk solat 5 waktu. Entah bagaimana awalnya, mayoritas WNI di Sabah yang sebagian besar adalah orang bugis, punya anggapan bahwa ketika mereka terlambat bangun untuk sholat shubuh, itu artinya percuma mereka sholat dzhur sampai isya di hari tersebut, karena jumlahnya jadi nggak 5waktu..

Aku terbengong ketika pertama kali tau mengenai masalah ini. Jadi orang sini beranggapan percuma untuk solat 4 waktu lainnya kalau paginya mereka tidak solat subuh, ibaratnya dalam bahasa sehari2 biasa kita sebut, udah terlanjur, yaudah sekalian aja gak solat semuanya, toh Tuhan ga akan nerima karena jumlah solatnya gak sampai 5 waktu dalam sehari...

Pfyuh....geregetan bukan kepalang mendengar alasan anak2 itu.. akhirnya au berikanmereka analogi...ketika mereka terlambat bangun dan meninggalkan solat Subuh, itu artinya mereka sudah melakukan 1 dosa, Nah, kalau selanjutnya mereka malah nggak solat Dzuhur, sampai Isya, itu namanya menumpuk dosa dengan total sebanyak 5 dosa dalam sehari. Simel dan sangat mudah dipahami...tapi itulah, kebiasaan pemikiran salah yang diterapkan nenek moyang secara turun temurun sudah melekat kuat di benak mereka...

Walaupun begitu, masih ada anak2 yang lembut hatinya dan menyadari bahwa yang ditanamkan nenek moyangnya itu salah, dan perlahan mereka mulai rajin sholat 5 waktu...

Terimakasih Allahku, untuk semua warna warni yang kau lukiskan dalam pelangi hidupku :-)

Tawau, 26 April 2014
Di sela sela waktu pengayaan Ujian Nasional kelas IX

Selasa, 22 Mei 2012

Waktu-waktu Terkabulnya Doa




Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’alamencintai hamba yang meminta kepada-Nya.  Sebagaimana perkataan seorang penyair:
الله يغضب إن تركت سؤاله  وبني آدم حين يسأل يغضب
Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta ia marah
Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:
يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي
Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu  (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)
Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya dikertas, entah berapa lembar akan terpakai.
Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’alaberfirman:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina (QS. Ghafir: 60)
Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb…

Berdoa Di Waktu Yang Tepat

Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut  dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:
1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan (QS. Adz Dzariyat: 18)
Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. RasulullahShallallahu’alaihi Wasallam:
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له
Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘”(HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallamdiberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.
Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.
2. Ketika berbuka puasa
Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak (HR. Muslim, no.1151)
Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabda  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi”  (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Namun perlu diketahui, terdapat doa yang dianjurkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa, yaitudoa berbuka puasa. Sebagaimana hadits
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/
(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)(HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)
Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan lafazh berikut:
اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
adalah hadits palsu, atau dengan kata lain, ini bukanlah hadits. Tidak terdapat di kitab hadits manapun.  Sehingga kita tidak boleh meyakini doa ini sebagai hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Oleh karena itu, doa dengan lafazh ini dihukumi sama seperti ucapan orang biasa seperti saya dan anda. Sama kedudukannya seperti kita berdoa dengan kata-kata sendiri. Sehingga doa ini tidak boleh dipopulerkan apalagi dipatenkan sebagai doa berbuka puasa.
Memang ada hadits tentang doa berbuka puasa dengan lafazh yang mirip dengan doa tersebut, semisal:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim
Dalam Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341), dinukil perkataan Ibnu Hajar Al Asqalani: “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga di-dhaif-kan oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Atau doa-doa yang lafazh-nya semisal hadits ini semuanya berkisar antara hadits dhaif atau munkar.
3. Ketika malam lailatul qadar
Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan (QS. Al Qadr: 3)
Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan olehUmmul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni ['Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku'']” (HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)
Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.
4. Ketika adzan berkumandang
Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa.  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
5. Di antara adzan dan iqamah
Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة
Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)
Dengan demikian jelaslah bahwa amalan yang dianjurkan antara adzan dan iqamah adalah berdoa, bukanshalawatan, atau membaca murattal dengan suara keras, misalnya dengan menggunakan mikrofon. Selain tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah  Shallallahu’alaihi Wasallam, amalan-amalan tersebut dapat mengganggu orang yang berdzikir atau sedang shalat sunnah. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
لا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة
Ketahuilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Qur’an,’ atau beliau berkata, ‘Dalam shalat’, (HR. Abu Daud no.1332, Ahmad, 430, dishahihkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata-ijul Afkar, 2/16).
Selain itu, orang yang shalawatan atau membaca Al Qur’an dengan suara keras di waktu jeda ini, telah meninggalkan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, yaitu berdoa. Padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk memohon kepada Allah segala sesuatu yang ia inginkan. Sungguh merugi jika ia melewatkannya.
6. Ketika sedang sujud dalam shalat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا
Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu (HR. Muslim, no.482)
7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات
Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir shalat wajib (HR. Tirmidzi, 3499)
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘akhir shalat wajib’ adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib. Ahli fiqih masa kini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullahberkata: “Apakah berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena Allah Ta’ala berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah (QS. An Nisa: 103). Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatawa Ibnu Utsaimin, 15/216).
Namun sungguh disayangkan kebanyakan kaum muslimin merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib yang sebenarnya tidak disyariatkan, kemudian justru meninggalkan waktu-waktu mustajab yang disyariatkan yaitu diantara adzan dan iqamah, ketika adzan, ketika sujud dan sebelum salam.
8. Di hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari  Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu HurairahRadhiallahu’anhu)
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat.
Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at, berdasarkan hadits:
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).
Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.
Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:
يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر
Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar (HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin AbdillahRadhiallahu’anhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud). Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama.
Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum’at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.
Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr.
9. Ketika turun hujan
Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada AllahTa’ala:
ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر
Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun(HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)
10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar
Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:
أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”
Dalam riwayat lain:
فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر
Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)
11. Ketika Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خير الدعاء دعاء يوم عرفة
Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah (HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
12. Ketika Perang Berkecamuk
Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah doa dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk, diijabah oleh Allah Ta’ala. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas:
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
13. Ketika Meminum Air Zam-zam
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ماء زمزم لما شرب له
Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)
Demikian uraian mengenai waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan menerima amal ibadah kita.
Amiin Ya Mujiibas Sa’iliin.

Penulis: Yulian Purnama
Sumber: muslim.or.id

Selasa, 15 Mei 2012

Bismillah, hari ini dapet ilmu yang bermanfaat..
20 Amalan Pembuka Pintu Rizki ^_^
1. Selalu menyempatkan diri beribadah kpd Allah
2. Memperbanyak istighfar
3. Meninggalkan dosa dan maksiat
4. Senantiasa mengingat Allah
5. Berbakti dan mendoakan kedua orangtua
6. Berbuat baik dan menolong orang yang lemah
7. Tunaikan hajat orang lain
8. Banyak bersholawat
9. Melakukan kebajikan sebanyak2nya
10. Bangun lebih pagi
11. Menjalin silaturahim
12. Membiasakan diri menjaga wudhu
13. Bersedekah
14. Membiasakan Qiyamul Lail (Sholat Malam)
15. Membiasakan sholat dhuha
16. Bersyukur kepada Allah
17. Mengamalkan dzikir dan ayat alqur’an
18. Berdoa
19. Ikhtiar
20. Tawakal hanya kepada Allah