Minggu, 27 April 2014

Siswa Ujian Nasional, Gurunya yang Berdebar...

Tawau, Sabah - Malaysia
28 April 2014

Ujian Nasional SMP saat ini tinggal menghitung hari, tanggal 5-8 Mei 2014. Entah kenapa perasaanku kali ini benar benar tak karuan. Dag dig dug... Berbagai pikiran berkecamuk di benakku... Bisa kah anak anakku di sini mengerjakan soal-soal UN nanti..akankah mereka lulus UN nanti. Kadang aku merasa sangat bertanggung jawab atas kelulusan mereka nanti... Walaupun aku tau, kondisi mereka sangatlah berbeda dengan pelajar SMP di Indonesia. Mereka memiliki jam belajar yang sangat jauh dengan jambelajar anak anak di Indonesia. Maklumlah, SMP tempatku mengajar merupakan SMP Terbuka, yang memiliki konsep jam belajar jauh lebih banyak di rumah daripada di sekolah. Namun karena tanggung jawab kami sebagai guru yang telah jauh jauh dikirim ke negri Jiran ini, kami sering mengadakan jam tambahan di luar sekolah..

Pengayaan materi pun dilakukan, walaupun terkadang  mereka bahkan tak mengerti materi materi yang sangat mudah sekalipun, kami tetap berusaha sekuat tenaga untuk membuat mereka memahami pelajaran.






Jumat, 25 April 2014

Serunya Menikah... ^_^

Alhamdulillahirobbil 'alamiin...
Hari itu, Minggu 22 Desember 2013 jam 10.00 WIB, aku resmi berganti status menjadi seorang istri dari seorang suami bernama Yasir Fatahillah..

Entahlah, campur aduk rasanya hati ini sesaat setelah prosesi ijab kabul dilaksakan dengan sangat lancar (alhamdulillah banget untuk yg satu ini). Karena sebelumnya inilah yang membuat hatiku dag dig dug tak karuan..'Abang‘ ( panggilanku kepada suamiku), dia sangat percaya diri saat ijab kabul, walaupun aku tau dia pun gugup, tapi alhamdulillah kami bisa melewati itu semua...

Hari ini, 26 April 2014. Tepat 4 bulan lebih 4 hari kami telah menjalani kehidupan pernikahan yang warna-warni.. Terimakasih untuk Allahku yang telah mengirimkanku suami yang sangat penyayang, penyabar, dan pengertian ini kepadaku. Walaupun mungkin dari luar dia terkesan biasa saja. Tapi dia memperlakukanku dengan sangat istimewa. Ya, kami memang bukan pasangan sempurna, tak jarang kami bertengkar, berbeda pendapat tentang banyak hal..tapi itulah yang membuat hidup kami dinamis...dia yang sangat gila membaca, dan bisa mentransfer banyak pengetahuannya padaku..itulah
momen2 yang paling aku suka dalam kehidupan pernikahan kami..

Aku bungsu, dia sulung.. mungkin ada benarnya secara psikologis, jika pasangan terdiri dari anak bungsu dan anak sulung. Kami bisa saling melengkapi, meluruskan, dan pelan pelan menasihati kesalahan masing-masing..

Aku sadar bahwa setiap pasangan punya kelebihan dan kekurangan nya masing-masing... tapi itulah seni dalam menghadapinya. Ingat ingatlah selalu kelebihan suami yang bisa perlahan lahan membantu kita melupakan segala kekurangannya. Itulah konsep bahagia dalam pernikahan, yang mungkin sangat sederhana, tapi seringkali dilupakan oleh banyak pasangan yang sudah menikah...

Suami yang sulung dan jelas mempunyai kepribadian yang lebih matang, seringkali menyemangatiku untuk lebih optimis dalam menjalani hidup...untuk selalu tenang menghadapi masalah...dan tak lupa untuk selalu mengingatkanku tentang akhirat...tentang kualitas ibadah...

Rasanya ingin sekali memberikan sya'ir untuk suami yang jauh di sana

Cinta, kutau kau bukan laki laki sempurna...
Ku pun tau ada kekuranganmu yang seringkali membuatku jengah..
Tapi sayang, sungguh...banyak sekali kelebihan mu yang sangat aku syukuri,
Kau selalu berusaha menyemangatiku dalam banyak hal..
Saat aku mulai ingin menyerah, kau selalu mengingatkan ku untuk segera terbangun...
Suamiku tersayang..
Maafkan aku yang belum mampu menjadi istri yang baik di matamu
Belum mampu untuk selalu menghadirkan senyum saat kebersamaan kita..

Terimakasih sayang, karena telah mewarnai hari hariku.. Kau adalah salah satu anugrah terindah yang Allah berikan untukku..
Loving you, my dearest husband.. Yasir Fatahillah...
Semoga kita bisa bahagia bersama hingga ke syurga Nya...aamiin :-)

Warna-warni Langit Sabah...

Suatu hari di sekolah..
'Bu, ndak boleh bah Bu kami solat dzuhur, pasal kami tadi pagi lambat bangun, ndak solat Subuh.... '
Ya, kata kata itu yang selalu terdengar ketika aku menagih janji mereka untuk solat 5 waktu. Entah bagaimana awalnya, mayoritas WNI di Sabah yang sebagian besar adalah orang bugis, punya anggapan bahwa ketika mereka terlambat bangun untuk sholat shubuh, itu artinya percuma mereka sholat dzhur sampai isya di hari tersebut, karena jumlahnya jadi nggak 5waktu..

Aku terbengong ketika pertama kali tau mengenai masalah ini. Jadi orang sini beranggapan percuma untuk solat 4 waktu lainnya kalau paginya mereka tidak solat subuh, ibaratnya dalam bahasa sehari2 biasa kita sebut, udah terlanjur, yaudah sekalian aja gak solat semuanya, toh Tuhan ga akan nerima karena jumlah solatnya gak sampai 5 waktu dalam sehari...

Pfyuh....geregetan bukan kepalang mendengar alasan anak2 itu.. akhirnya au berikanmereka analogi...ketika mereka terlambat bangun dan meninggalkan solat Subuh, itu artinya mereka sudah melakukan 1 dosa, Nah, kalau selanjutnya mereka malah nggak solat Dzuhur, sampai Isya, itu namanya menumpuk dosa dengan total sebanyak 5 dosa dalam sehari. Simel dan sangat mudah dipahami...tapi itulah, kebiasaan pemikiran salah yang diterapkan nenek moyang secara turun temurun sudah melekat kuat di benak mereka...

Walaupun begitu, masih ada anak2 yang lembut hatinya dan menyadari bahwa yang ditanamkan nenek moyangnya itu salah, dan perlahan mereka mulai rajin sholat 5 waktu...

Terimakasih Allahku, untuk semua warna warni yang kau lukiskan dalam pelangi hidupku :-)

Tawau, 26 April 2014
Di sela sela waktu pengayaan Ujian Nasional kelas IX